Minggu, 17 November 2013



Petani di Kabupaten Gorontalo, mulai memanfaatkan bahan bakar bensin dan solar sebagai pupuk.

Kepala Dinas Pertanian, Zukri Harmain, Kamis, mengatakan seorang petani di Limboto, Syafrudin, berhasil meracik kedua bahan bakar tersebut sebagai bahan dasar pupuk yang mampu meningkatkan produksi pertanian.

Dengan melakukan uji coba pada kedua bahan bakar tersebut di areal persawahan, Syafrudin mampu meningkatkan produksi pertanian sebesar 40 persen.

"Jika selama ini, banyak orang berpendapat bahwa bahan bakar seperti bensin dan solar bisa membuat tanaman mati, namun dari hasil uji coba yang dilakukan para petani di daerah ini ternyata bisa mementahkan pendapat tersebut," kata Zukri.

Uji coba di atas lahan seluas sembilan hektar yang ada di Kecamatan Telaga dan Mootilango, membuktikan pupuk dari bahan dasar bensin dan solar ternyata mampu menyuburkan tanaman.

"Inovasi ini pun mulai dikenal luas di kalangan petani di daerah ini," ungkapnya.

Syafrudin berhasil mengubah sifat bahan bakar solar dan bensin menjadi bahan penyubur tanaman.

"Ini inovasi yang sangat berharga, yang diharapkan mendapat dukungan sepenuhnya pemerintah daerah," kata Zukri.

Rencananya, pihaknya akan memperkenalkan pupuk dari bensin dan solar itu pada pemerintah provinsi, agar mendapat dukungan yang lebih luas lagi sehingga nantinya bisa dikembangkan di seluruh wilayah Gorontalo. (MTO)

Sumber : LintasMe.com

Pertanian adalah sektor paling penting bagi bangsa Indonesia, karena merupakan tulang punggung kehidupan bangsa, petani tradisional merupakan ujung tombak pembangunan daerah, ini merupakan hal terpenting dan perlu di sadari bersama bahwa pertanian adalah nyawa bangsa.
Program peningkatan produksi serta program-program penunjang lainnya terus di kembangkan dari tahun ke tahun demi terjaganya hasil produksi pertanian di Indonesia keseluruhannya, kementrian pertanian setiap tahunnya terus mengembangkan programmnya lewat usulan-usulan yang ada dari berbagai daerah wilayah pertanian di Indonesia.
Provinsi Gorontalo merupakan salah satu provinsi yang memiliki produksi hasil pertanian yang cukup besar. Diantaranya jagung, padi, kedelai, cabe, tomat dan lainnya.
Kemajuan system pertanian guna peningkatan produksi kini terus di kembangkan, hal ini tentunya perlu ada kesinambungan antara program pemerintah dan petani, mengingat petani adalah ujung tombak dari maju mundurnya produksi pertanian, sehingga sangat pentingnya sinkronisasi antara program dan pelaku tani (petani).
Di kabupaten Gorontalo, saat ini pemerintah terus berinovasi membangun dan meningkatkan hasil pertanian lewat program-program yang ada, salah satunya program Sapta Usaha Tani. Yang didalamnya adalah untuk peningkatan hasil produksi, seperti pemilihan benih/bibit yang baik (Unggul), pengolahan tanah yang baik, pemupukan yang seimbang, pengairan hama yang baik, pengendalian hama dan penyakit terpadu, pasca panen serta pemasarannya.
Melalui program Sapta Usaha Tani, pemerintah kabupaten Gorontalo lewat dinas pertanian mengupayakan hasil pertanian yang maksimal sesuai yang diharapkan. Seperti yang dikatakan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo Zukri Harmain. SE. ME. Menurutnya, “Peningkatan hasil pertanian Gorontalo harus terus di tingkatkan dan perlu adanya inovasi serta kiat-kiat yang di implementasikan lewat program-program yang ada sehingga dapat diserap oleh petani yang berujung pada peningkatan hasil panen atau produksi pertanian, sehingga Gorontalo menuju pertanian yang tangguh dan modern” tandas Zukri. 

Ancaman Terhadap Ketahanan Pangan Nasional.

Image : Deptan.go.id
           Di perkirakan beberapa tahun ke depan Provinsi Gorontalo bakal krisis pangan. Hal ini di akibatkan semakin terbatasnya lahan akibat alih fungsi dan degradasi lahan. Imbas degradasi dan alih fungsi lahan tersebut akan menjadi masalah utama.” Ujar Zukri. Lahan pertanian produktif itu banyak beralih fungsi untuk perkantoran, perumahan khususnya didaerah pengembangan kota dan di desa nantinya akan beralih fungsi lahan pertanian pangan ke komoditas lain seperti perkebunan sawit.
             Untuk bisa menekan laju alih fungsi lahan, pemerintah telah menyiapkan aturan pendukung yakni UU No. 41 Tahun 2009 Tentang perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. “Dengan adanya UU perlindungan lahan saya berharap Pihak Penegak Hukum baik POLRI maupun instansi terkait berperan aktif melaksanakan aturan ini.” Kata Zukri
              UU No.41 tidak kalah penting dengan UU tindak pidana atau semacamnya seperti TIPIKOR dan UU tentang Narkoba serta kejahatan lainnya, sebab alih fungsi lahan ini juga bisa menjadi ancaman keamanan.
Ada beberapa pasal yang bisa dijadikan acuan dalam penanganannya, yang pertama adalah Pasal 3 yang menyebutkan bahwa melindungi kawasan dan lahan pertanian pangan secara berkelanjutan menjamin tersedianya lahan pertanian pangan secara berkelanjutan serta melindungi kepemilikan lahan pertanian pangan milik petani. Selain itu pada pasal 50 juga dikatakan, "Setiap orang yang melakukan alih fungsi Lahan Pertanian Pangan Brkelanjutan sebagaimana dimaksud dalam pasal ayat (1) dipidana dengan penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah) dan Orang perseorangan yang tidak melakukan kewajiban mengembalikan keadaan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan ke keadaan semula, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak 3.000.000.000,- (Tiga Miliar Rupiah)."
               “Insya Allah di rencanakan dalam waktu dekat, Dinas Pertanian Perkebunan berkoordinasi dengan pihak Polda melalui Polres Gorontalo akan menggelar sosialisasi tentang UU No.41 Tahun 2009”. Kata Zukri, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Gorontalo.


Manfaat Daun Sirsak sangat banyak, bisa digunakan untuk membasmi sel kanker. Sebelumnya buah sirsak ini hanya dinikmati daging buahnya saja yang biasanya di buat jus. Manfaat Daun Sirsak yang lain yaitu bisa digunakan untuk mengobati ambeien, liver, bisulan, rematik, sakit pinggang, dan lain-lain.

Daun Sirsak sangat bermanfaat karena mengandung sebagai berikut :
1. Mengandung glukosa dan fruktosa dengan kadar 81,9-93,6 persen dari kandungan gula total
2. Dalam buah sirsak terkandung sedikit lemak sehingga tidak terlalu berbahaya bagi kesehatan
3.  Rasa asam pada buah sirsak berasal dari rasa asam organik
4.  Dalam buah sirsak juga terdapat vitamin C, sekitar 20-100 mg, sedangkan kandungan vitamin C yang kita butuhkan adalah per hari 60 mg
5. Dengan mengkonsumsi buah sirsak yang banyak mengandung vitamin C, dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan memperlambat proses penuaan.
6.  Mineral yang terkandung pada buah sirsak dapat memperkuat tulang dan menghambat osteoporosis


      Cara memanfaatkan Daun Sirsak

      Di bawah ini adalah beberapa cara untuk memanfaatkan daun sirsak :
1.    Manfaat daun sirsak untuk kanker : 10 lembar daun sirsak yangg tua direbus dengan 3 gelas air hingga  tersisa 1 gelas, minum 2 kali per hari selama 2 minggu. Daun sirsak ini katanya sifatnya seperti kemoterapi, bahkan
lebih hebat lagi karena daun sirsak hanya membunuh sel sel yang tumbuh abnormal dan membiarkan sel sel yang tumbuh normal. Lebih hebat lagi karena daun sirsak hanya membunuh sel sel yang tumbuh abnormal dan membiarkan sel sel yang tumbuh normal.
2.      Untuk Sakit Pinggang
Carilah 20 lembar daun sirsak, kemudian rebus dengan 5 gelas air sampai mendidih, setelah itu tinggal minum deh...
3.   Bagi yang sakit AmbeienBuah sirsak yang sudah masak. Peras untuk diambil airnya sebanyak 1 gelas, diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
4.   BisulanPetik daun sirsak secukupnya, kemudian tumbukkan hingga sedikit hancur, setelah itu tempelkan pada kulit yang terkena bisul.

Daun sirsak juga bisa dimanfaatkan untuk kemoterapi secara tradisional. Manfaat daun sirsak sebagai kemoterapi ini dapat membunuh kanker payudara, kanker paru-paru, dan kanker usus.
Cara Pemanfaatan Daun Sirsak sebagai Obat Herbal Alami :
1.      Petiklah 10-15 lembar daun sirsak yang masih segar dan berwarna hijau tua, cuci dengan bersih
2.      Ambil tiga gelas air putih
3.      Rebus daun sirsak dengan air kira-kira dua gelas
4.      Sekarang, minumlah sisa air rebusan tersebut 2x sehari
Itulah Manfaat Daun Sirsak sebagai obat herbal alami 

(Sumber : Ahmad Naziq, Blogger Peduli Indonesia).



Kamis, 14 November 2013


KELAPA
Kelapa merupakan komoditas strategis yang memiliki peran sosial, budaya dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Manfaat tanaman kelapa tidak saja terletak pada daging buahnya yang dapat diolah menjadi santan, kopra dan minyak kelapa. Tetapi seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar.
Varietas kelapa yang banyak dikembangkan adalah Varietas kelapa dalam selain  itu ada juga petani yang menanam kelapa  hibrida. Dimana capaian  produksi kelapa dari 21.593 Ton kopra tahun 2011 menjadi 21.989 Ton kopra tahun 2012 atau mengalami peningkatan.
Capaian produksi kelapa tahun 2012 tertinggi berada di Kecamatan Pulubala sebesar 3.721 Ton kopra dan produksi terendah sebesar 107 Ton kopra berada di Kecamatan Talaga Jaya. Hal ini disebabkan karena curah hujan di Kecamatan Pulubala sangat baik dan didukung pula wilayah yang berbukit-bukit.
Grafik 1. Perkembangan Produksi Kelapa Tahun 2005-2012









CENGKEH


Cengkeh sejak zaman dahulu hingga sekarang masih menjadi salah satu hasil industri perkebunan yang prospeknya sangat bagus. Meski beberapa waktu lalu pernah terjadi penurunan harga, namun sekarang keadaannya berangsur membaik dan normal kembali. Maka tidak mengherankan bila saat ini para petani juga mulai tekun untuk menggarap lahan cengkehnya kembali.
Varietas cengkeh yang terdapat di Kabupaten Gorontalo adalah Sikotok, Sansibar dan Siputi. Dari ketiga varitas ini yang banyak dikembangkan adalah varietas Sikotok. Dimana capaian  produksi cengkeh dari 207 Ton cengkeh kering tahun 2011 menjadi 212 Ton cengkeh kering tahun 2012 atau mengalami peningkatan.
Capaian produksi cengkeh tahun 2012 tertinggi berada di Kecamatan Telaga sebesar 48 Ton cengkeh kering dan produksi terendah sebesar 15 Ton cengkeh kering berada di Kecamatan Asparaga. Hal ini disebabkan karena luas pertanaman cengkeh di Kecamatan Pulubala sangat banyak dan didukung pula lokasi penaman di wilayah yang berbukit-bukit.
Grafik 2. Perkembangan Produksi Cengkeh Tahun 2005-2012









KAKAO


Kakao merupakan salah satu komoditas andalan yang berperan penting dalam perekonomian. Besar minat masyarakat untuk mengembangkan tanaman kakao. Karena kakao merupakan komoditas perkebunan yang cocok dengan kultur tanah dan iklim di Indonesia.
Varietas kakao yang banyak dikembangkan adalah Varietas Kriolo. Dimana capaian  produksi kakao dari 504 Ton biji kering tahun 2011 menjadi 507 Ton biji kering tahun 2012 atau mengalami peningkatan.
Capaian produksi kakao tahun 2012 tertinggi berada di Kecamatan Tolangohula sebesar 143 Ton biji kering dan produksi terendah sebesar 43 Ton biji kering berada di Kecamatan Batudaa Pantai. Hal ini disebabkan karena luas pertanaman kakao di Kecamatan Tolangohula sangat banyak dan didukung pula lokasi penaman di wilayah yang berbukit-bukit.
Grafik 3. Perkembangan Produksi Kakao Tahun 2005-2012









APEL

Kabupaten Gorontalo mulai mengembangkan salah satu komoditi hortikultura yaitu apel. Apel merupakan tanaman buah tahunan yang iklim sub tropis. Dimana Buah apel memiliki nilai strategis untuk dikembangkan. Apel mengandung banyak vitamin C dan B yang sangat baik untuk kesehatan.
Selain dikonsumsi dalam bentuk buah segar, sekarang ini buah apel dapat dikembangkan pengolahannya menjadi bermacam-macam bentuk seperti kripik, sirup, dodol dan lain-lain. Buah apel dapat tumbuh dan berbuah di daerah dataran tinggi. Oleh karena itu pusat pengem- bangan komoditi tersebut berada di kelompok tani Alam Lestari Desa Dulamayo Selatan Kecamatan Telaga Biru.
Di lokasi pengembangan terdapat 50 pohon dengan umur tanaman ± 2,5 tahun. Tanaman yang sudah menghasilkan sekitar 20 pohon. Dimana hasil per pohon 1-2 Kg (6-9 biji), selama ini tanaman tersebut telah berbuah sebanyak 2 kali. Diharapkan melalui pengembangan komoditi ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan kedepan Kabupaten Gorontalo dapat menjadi sentra buah apel di wilayah Sulawesi.


PADI SAWAH

Peningkatan produksi beras perlu diupayakan dalam rangka pemantapan ketersediaan beras yang bersumber dari produksi dalam negeri. Peningkatan produksi merupakan upaya untuk membangun pertanian tangguh melalui tehnologi dan inovasi baru melalui upaya Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu (PTT).
Dari luas wilayah, lahan sawah Kabupaten Gorontalo mencapai 13.556 Ha. Tetapi yang dimanfaatkan secara intensif seluas 13.447 Ha. Ini berarti peluang pengembangan lahan sawah. Dimana capaian  produksi padi dari 148.401 Ton GKP (93.789 Ton Beras) tahun 2011 menjadi 160.440 Ton GKP (101.398 Ton Beras) tahun 2012, atau mengalami peningkatan. Dimana capaian produksi tahun 2012 tertinggi berada di Kecamatan Tolangohula sebesar 34.310 Ton GKP dan produksi terendah sebesar 218 Ton GKP berada di Kecamatan Bilato. Hal ini disebabkan karena Kecamatan Tolangohula memiliki potensi lahan sawah terbesar dan dialiri oleh bendungan raksasa, sedangkan Kecamatan Bilato memikili potensi lahan sawah terendah dan hanya merupakan lahan tadah hujan.

Grafik 1. Perkembangan Produksi Padi Sawah Tahun 2005-2012

Peningkatan produksi ini telah menempatkan Kabupaten Gorontalo mendapatkan beberapa kali penghargaan peningkatan produksi padi di atas 5% yang diserahkan langsung oleh Bapak Presiden Republik Indonesia Tahun 2009.



Grafik 2. Perkembangan Produksi Beras Tahun 2005-2012











JAGUNG


Untuk memenuhi kebutuhan jagung maka upaya peningkatan produksi harus dilakukan. Upaya ini akan lebih berhasil jika ada kerjasama terpadu antara pemerintah dan petani. Jagung merupakan salah satu serealia yang strategis dan bernilai ekonomis serta mempunyai peluang untuk dikembangkan.
Di Indonesia, jagung merupakan bahan makanan pokok kedua setelah padi. Di samping itu, jagung pun digunakan sebagai bahan makanan ternak (pakan) dan bahan baku industri. Peningkatan produksi jagung juga cukup pesat dari tahun 2005-2012 dengan areal yang dapat dimanfaatkan seluas 37.282 Ha  tahun 2012. Dimana capaian  produksi jagung dari 95.729 Ton pipilan kering tahun 2011 menjadi 120.961 Ton pipilang kering tahun 2012 atau mengalami peningkatan.
Dimana capaian produksi tahun 2012 tertinggi berada di Kecamatan Bongomeme sebesar 27.405 Ton pipilan kering dan produksi terendah sebesar 126 Ton pipilan kering berada di Kecamatan Tilango. Hal ini disebabkan karena Kecamatan Bongomeme memiliki potensi lahan kering yang hampir keseluruhan potensi lahan keringnya dimanfaatkan. Sedangkan Kecamatan Tilango sebagian potensi lahan keringnya berada di pinggiran Danau Limboto.
Grafik 3. Perkembangan Produksi Jagung Tahun 2005-2012 







KEDELAI

Selain komoditi padi dan jagung, komoditi kedelai saat ini sudah mulai diperhitungkan keberadaannya. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya kebutuhan dalam negeri, sehingga  Indonesia harus mengadakan kedelai impor. Oleh sebab itu pemerintah pusat dan daerah (Prov/Kab/Kota) mulai memprogramkan pengadaan benih kedelai setiap tahunnya guna mengurangi impor kedelai.
Di Kabupaten Gorontalo setiap tahunnya luas pertanaman komoditi kedelai meningkat. Hal ini dapat terlihat dari pencapaian produksi kedelai 149 Ton kering polong tahun 2011 menjadi 244 Ton pipilan kering tahun 2012 atau mengalami kenaikan.
Dimana capaian produksi tahun 2012 tertinggi berada di Kecamatan Asparaga sebesar 163 Ton polong kering dan produksi terendah sebesar 6 Ton polong kering berada di Kecamatan Bongomeme. Hal ini disebabkan karena Kecamatan Asparaga mendapatkan bantuan benih kedelai dan antusias masyarakat dalam mengembangkan komoditi tersebut. Dimana komoditi tersebut harganya mulai menarik perhatian masyarakat. Sedangkan Kecamatan Bongomeme sebagian potensi lahan keringnya lebih banyak di tanami tanaman jagung.
Grafik 4. Perkembangan Produksi Kedelai Tahun 2005-2012








KOMODITI TANAMAN PANGAN LAINNYA

Capaian produksi komoditas pertanian lainnya seperti kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar selama tahun 2005-2012 mengalami fluktuasi dalam pencapaian produksi. Untuk lebih lengkapnya, capaian produksi komoditi tanaman pangan lainya selama tahun 2005-2012 dapat dilihat pada Grafik dibawah ini


Grafik 4.    Perkembangan Produksi Komoditas Pertanian Lainnya Tahun 2005-2012










CABE RAWIT

Saat ini cabe rawit menjadi salah satu komoditas sayuran yang banyak dibutuhkan masyarakat, baik masyarakat lokal maupun internasional. Setiap harinya permintaan akan cabe rawit, semakin bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Sehingga menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan, bukan hanya untuk pasar lokal saja namun juga berpeluang untuk memenuhi pasar ekspor.
Peluang agribisnis tanaman cabe cukup besar untuk dikembangan. Varietas yang banyak ditanani dan laku di pasar saat ini adalah cabe rawit. Dimana capaian  produksi cabe rawit dari 2.220 Ton buah segar tahun 2011 menjadi 3.400 Ton buah segar tahun 2012 atau mengalami peningkatan.
Grafik 5. Perkembangan Produksi Cabe Rawit Tahun 2005-2012










Dimana capaian produksi cabe rawit tahun 2012 tertinggi berada di Kecamatan Biluhu sebesar 897 Ton buah segar dan produksi terendah sebesar 13 Ton buah segar berada di Kecamatan Talaga Jaya. Hal ini disebabkan karena Kecamatan Biluhu luas pertanamannya lebih tinggi dari Kecamatan Talaga Jaya. Selain itu dipengaruhi oleh wilayah Kecamatan Biluhu memiliki potensi yang luas dengan dataran tinggi sedangkan Kecamatan Talaga Jaya luas wilayahnya kecil dan berada di pinggiran Danau Limboto.

TOMAT

Tanaman tomat merupakan salah satu bagian tanaman hortikultura yang strategis. Karena iklim Indonesia yang cocok untuk budidaya tomat maka tomat mudah dijangkau semua lapisan masyarakat. Selain cabe rawit, tanaman tomat pun sangat berpeluang besar untuk dikembangan secara agribisnis.
Varietas yang banyak ditanani dan laku di pasar saat ini adalah tomat hibrida varietas permata. Dimana capaian produksi tomat dari 1.321 Ton buah segar tahun 2011 menjadi 684 Ton buah segar tahun 2012 atau mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh intensitas curah hujan yang cukup tinggi
Grafik 6. Perkembangan Produksi Tomat Tahun 2005-2012









Capaian produksi tomat tahun 2012 tertinggi berada di Kecamatan Mootilango sebesar 177 Ton buah segar dan produksi terendah sebesar 5 Ton buah segar berada di Kecamatan Batudaa. Hal ini disebabkan karena Kecamatan Mootilango memiliki potensi lahan untuk tanaman tomat lebih besar dari Kecamatan Batudaa.

BAWANG MERAH


Budidaya bawang merah bagi para petani dapat memberikan keuntungan cukup besar. Mengingat saat ini kebutuhan pasar akan bawang merah semakin meningkat tajam, seiring dengan meningkatnya jumlah pelaku bisnis makanan.
Peluang agribisnis tanaman bawang merah cukup besar untuk dikembangan. Varietas yang banyak ditanani dan laku di pasar saat ini adalah bawang merah lokal. Dimana capaian  produksi bawang merah dari 54 Ton umbi tahun 2011 menjadi 53 Ton umbi tahun 2012 atau mengalami penurunan. 
Grafik 7. Perkembangan Produksi Bawang Merah Tahun 2005-2012









Capaian produksi bawang merah tahun 2012 tertinggi berada di Kecamatan Batudaa Pantai sebesar 33 Ton umbi dan produksi terendah sebesar 2 Ton umbi berada di Kecamatan Telaga Biru. Hal ini disebabkan karena Kecamatan Batudaa Pantai memiliki potensi lahan untuk tanaman bawang merah lebih besar dari Kecamatan Telaga Biru